Kuliah Sambil Jualan Kue, Santri YMI Jadi Sarjana dengan Predikat Memuaskan

Rasa haru dan bangga bercampur dalam satu waktu, saat santri YMI, Eneng Asri di wisuda hari Rabu (15/12) di STAI Babunnajah, Pandeglang, Banten.

Eneng adalah anak dari seorang kuli panggul di pasar, buruh harian lepas yang memiliki 11 anak. Dengan kegigihan dan kesungguhannya, Eneng akhirnya menyelesaikan studi S1 nya setelah melalui berbagai tantangan.

Anak ke-8 dari 11 bersaudara ini sejak kecil memang langganan Juara Kelas. Putri dari pasangan Sadikin dan Ikah ini juga penghafal Al-Qur'an, kerap kali Eneng membantu pengurus YMI mengajarkan Al-Qur'an untuk adik-adiknya di Rumah Qur'an YMI Pandeglang.

Kesungguhan Eneng untuk kuliah dilakoninya tanpa pernah sekalipun berfikir menyerah. "Bun, besok Eneng nggak ada ongkos untuk Kuliah." Demikian sekelumit percakapan Eneng Asri dengan pengurus YMI Pandeglang.

Lulus SMU tahun 2017, Eneng langsung bertekad melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Eneng mengikuti ujian masuk di kampus STAI BABUNNAJAH Banten. Tak lama berselang, Eneng dinyatakan lulus seleksi dan menjadi mahasiswi di jurusan Pendidikan Agama Islam di kampus tersebut, dan mendapatkan bantuan beasiswa kuliah dari YMI.

Keterbatasan biaya untuk transport dari rumah ke kampus memaksa Eneng untuk kuliah sambil jualan kue. Eneng jualan Bolu Ubi Ungu tanpa pengawet, diracik sendiri, dipasarkan sendiri. Dibimbing Bunda Mumun, Eneng terus berjuang untuk mendapatkan uang transport untuk bisa kuliah. Lokasi tempat tinggalnya di kampung Cibagolo cukup jauh dari kampusnya STAI BABUNNAJAH Banten. Eneng tak gentar. "Sekali bertekad, pasti Allah SWT akan kasih jalan keluar. Ini yang diajarkan Abi (Ketua Umum YMI) setiap kali berkunjung ke kampung Eneng di Picung," ujar Eneng.

Selamat Eneng Asri, Semoga Ilmunya Bermanfaat.