Oleh Delis Nurhasanah (Mahasiswi STEI SEBI)
Kedua orang tua yang susah payah membesarkan buah hatinya, tanpa mengenal lelah dan letih, kulihat tangan hingga jari jemari mereka yang mulai mengendur tak sehalus dulu dimana aku masih memperlihatkan kemanjaan serta kenakalan yang membuat mereka tersenyum dan semakin sayang kepadaku.
Kini, kulihat tenaga mereka yang mulai berkurang, serta kulihat wajah mereka yang terlihat letih hingga kulihat apa yang tentunya sangat memprihatinkan (masih kulihat tetesan-tetesan keringat mencari nafkah), hingga aku tersadar, aku bukan anak kecil lagi yang setiap harinya harus mengandalkan pemberian orang tua, bukaaaan... bukaaaaaan sekarang bukan saatnya lagi.
Akhirnya aku mengutarakan apa yang sedang aku pikirkan terhadap mereka, mereka dengan antusiasnya mendengar keluhanku, hingga mereka memberikan suatu nasehat yang sangat indah dan menantang.
Nak... pergilah merantau, kelak kau akan mendapatkan pelajaran berharga dari perjalanan hidupmu. Nak pergilah merantau kelak kau akan lihat banyak perbedaan dari kebiasaan hidupmu. Entah itu adat, perilaku, budaya, dan banyak lagi yang lainnya, sehingga kau akan semakin toleransi terhadap makhluk Allah SWT.
Nak... pergilah merantau kelak kau akan merasakan bagaimana pahit getirnya mempertahankan hidup, seleksi alam masih berlaku, seakan-akan kau dihadapkan pada suatu hukum rimba yang dimana orang kuat pemenangnya, dan sebaliknya orang lemah harus menerima kekalahan.
Nak... pergilah merantau lihatlah cakrawala dunia, perhatikanlah kuasa-Nya yang sungguh sangat menakjubkan, semakin bersyukurlah engkau pada nikmatnya, sebaliknya kau juga akan menemukan orang yang pasti kau iba melihatnya, orang yang penuh perjuangan untuk menghidupi keluarganya, lihatlah tangan kasar mereka, lihatlah kulit hitam mereka yang disebabkan oleh panas terik matahari, itu akan menambahkan rasa syukur atas apa yang Allah SWT berikan kepadamu.
Nak... merantaulah jelajahi bumi Allah SWT, kelak kau akan semakin memuji kebesaran Allah atas ilmu Allah yang sangat luas sehingga berkuranglah rasa sombongmu atas ilmu yang baru setitik kau dapatkan dari luasnya ilmu Allah SWT.
Nak... pergilah merantu, kelak kau akan mendapatkan teman yang satu visi denganmu, rasakanlah indahnya persahabatan dengan mereka, jangan bersedih Nak, berpetuanglah maafkanlah kami yang tidak bisa memberikan semuanya yang kamu mau, semoga kau mendapatkannya dari hasil jerih payahmu sendiri. #
Bersama Gen Muda YMI
Memahat Peradaban dengan Menulis
0 Response to "Merantaulah"
Post a Comment