Terdepan Dalam Memberdayakan Anak Hingga Pelosok Desa

Amalan Paling Mulia

Oleh Dina Hanifa (Mahasiswi STEI SEBI)

Diriwayatkan dari Abdullah Bin Mas’ud bahwa dia pernah bercerita, “Aku pernah bertanya kepada Rasulullah, amal apakah yang paling mulia.” Beliau kemudian menjawab, “Shalat yang dikerjakan pada waktunya.”

Hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim, dan Ibnu Hibban tersebut menerangkan betapa berharganya menunaikan shalat diawal waktu. Bagaimana bisa kita menyia-nyiakan begitu saja amalan yang menurut Allah dan Rasul-Nya paling mulia ? 

Apakah kita akan merasa merugi jika tidak menunaikan shalat diawal waktunya ? 

Untuk membuktikan bahwa shalat adalah amal yang paling mulia, berikut ini adalah bukti-buktinya :
Shalat merupakan simbol masuknya seseorang ke dalam agama Islam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman, “Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.” (QS. At-Taubah : 11)

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam juga pernah bersabda, “Barangsiapa telah mengerjakan shalat yang telah kami kerjakan, menghadap kiblat kami, dan memakan sembelih kami, maka dia itulah orang muslim.” (HR. Bukhari)

Allah juga telah menyebut shalat sebagai iman, mengingat pentingnya shalat tersebut. Hal itu sebagaimana firman Allah, “Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.” (QS. Al-Baqarah : 143)

Shalat juga dijadikan sebagai bukti adanya iman, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, “Dan dia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al-Qur’an) dan tidak mau mengerjakan shalat.” (QS. Al-Qiyaamah : 31)

Sebaliknya, meninggalkan shalat juga dijadikan sebagai bukti hilangnya keimanan, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah, “Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Ruku’lah!” Niscaya mereka tidak mau ruku’. Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan. Maka kepada perkataan apakah selain Al-Qur’an ini mereka akan beriman.” (QS. Al-Mursalat : 48-50)

Diriwayatkan juga dari Anas bin Malik bahwa dia pernah bercerita, “Kala itu, saat nabi ikut menyerang suatu kaum bersama kami, beliau tidak pernah langsung menyerang kaum tersebut sampai pagi menjelang dan memperhatikan keadaan kaum tersebut. Jika beliau mendengar adzan dari perkampungan mereka, maka beliau tidak akan menyerangnya. Akan tetapi, jika beliau tidak mendengar suara adzan dari perkampungan tersebut, maka beliau akan menyerangnya.” (HR. Bukhari)

Rasulullah tidak pernah menyampaikan suatu hal yang tidak memiliki mashlahah, termasuk dalam menunaikan shalat. Shalat juga termasuk kedalam rukun iman kedua yang menandakan bahwa setalah manusia mengimani Allah dan Rasul-Nya, maka hal yang selanjutnya harus ia lakukan adalah shalat. Sebuah kewajiban dan bentuk ketaatan kita kepada sang pemilik jiwa ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Sumber : Jangan Pernah Lalaikan Shalatmu

0 Response to "Amalan Paling Mulia "

Post a Comment