Dosen di Lampung ini Mengajarkan Putrinya Bersedekah sejak Bayi

Ingin anak anda menjadi orang dermawan di masa depan? Mungkin jarang yang berpikiran demkian. Namun apa yang diajarkan seorang Dosen di Lampung ini patut kita apresiasi.

Ahmad Fathoni, seorang staf pengajar di beberapa kampus di Bandar Lampung. Selain mengajar, beliau juga aktif berdakwah. Tercatat sebagai Ketua Umum Majelis Dzikir dan Ta'lim Asyifa Provinsi Lampung.

Hari sabtu itu (12/5) Ustadz Fathoni (begitu kami memanggilnya) mengundang anak-anak yatim asuhan YMI Lampung Selatan (Lamsel). Beliau mengadakan Aqiqah untuk Azkiya, putrinya yang baru saja lahir.

Acaranya sebenarnya biasa-biasa saja seperti agenda Aqiqah dan Tahlil pada umumnya. Acara pembukaan, lalu pembacaan silsilah, pembacaan kitab Al-Barjanzi, lalu dilanjutkan marhaban dan diakhiri dengan peresmian nama, lalu berdoa bersama.

Namun ada yang menarik. Ustadz Fathoni meletakkan putri mungilnya itu ditengah anak-anak yatim binaan YMI. "Agar ia juga terbiasa dekat dengan anak-anak yatim, mengelola kaum dhuafa dan gemar bersedekah atas rezeki yang ia peroleh kelak," tutur Ustadz Fathoni.

Masya Allah, tak terasa air mata saya meleleh. Saya (Zainal Abidin) yang menghadiri acara itu terharu mendengar penuturan yang begitu tulus dalam visi yang begitu besar dari seorang ayah untuk putrinya. "Jarang ada orang tua yang punya visi membesarkan anaknya agar jadi pemimpin orang-orang yang gemar bersedekah, namun ini ada dalam benak Ustadz Fathoni." Begitu guman saya (Zainal Abidin).

Benar, dalam hal sedekah, banyak orang menganggap sedekah adalah mengurangi harta. Maka banyak orang punya visi yang (mungkin) terlalu pendek. Agar anaknya jadi pengusaha, dokter, Insinyur dan seterusnya. Ini memang bagus, namun lebih bagus yang punya visi jauh lebih dari itu semua, yaitu agar anaknya menjadi orang yang gemar sedekah. Kalau ini visinya, sudah barang tentu anak tersebut punya kemampuan untuk hidup lebih sejahtera dan bahagia. Insya Allah.