Tak ingin menyerah ditengah kehidupan yang serba sulit sekarang
ini, Syarif Hidayatullah, anak asuh YMI Cirebon ini terus meniti jalan mengejar
cita-citanya. “Meski sulit, anak-anak desa tak boleh berhenti mengejar mimpi.”
Demikian petuah yang ada dibenak Syarif, pelajar kelas 2 SMU yang tinggal di Kampung
Majasem, Cirebon.
Anak-anak kampung, yang tinggalnya jauh dipelosok desa, seringkali
dianggap warga “kelas 2” di tanah air. Termarginalkan. Kecil peluangnya untuk
berkarya karena kebijakan Negara yang tak berpihak.
Meski sudah banyak program-program beasiswa untuk anak daerah,
program wajib belajar 9 tahun, sekolah gratis anak yatim, Kartu Indonesia
Pintar, dan lain sebagainya, namun ini tidak menjangkau hingga anak-anak di
pelosok negeri, secara kuantitas juga tidak mencukupi, ditambah berbagai
problematika anak desa lainnya seperti kurangnya pemahaman orang tuanya akan
penting pendidikan dan rendahnya gizi nutrisi anak desa. Alih-alih untuk
menjadi seorang ahli, program-program yang tersedia tersebut hanya sekedar
untuk bertahan hidup di kampung.
Disinilah tekad Syarif bermula. Ingin menjadi seorang ahli, tak
boleh hanya berpuas diri di kampung. Syarif telah bertekad menuntut ilmu ke
Jakarta setelah tamat SMU kelak. Dia ingin menjadi Ekonom Islam di bidang
Syariah.
Syarif pun mulai terjun melatih diri, dia banyak mengikuti berbagai
diskusi dan pelatihan-pelatihan. Ikut training manajemen zakat, seminar
Membangun Ekonomi Islam, dan seterusya. Syarif bersama 653 anak asuh YMI
lainnya terus berupaya untuk memperbaiki taraf hidup keluarga di desa.
Untuk menjadi seorang ahli, tentu tak cukup hanya mendatangi
seminar dan pelatihan-pelatihan, Syarif harus kuliah formal untuk menekuni
bidang yang diminatinya. Namun keterbatasan keuangan keluarga sempat membuatnya
tertekan. Ini tentu dialami oleh hampir setiap anak yang kedua orang tuanya
bercerai. Syarif pun ikut tinggal bersama Ibu, dan tetap melanjutkan sekolah.
Meski belum begitu cemerlang, berbagai prestasi telah dia torehkan.
Juara Cerdas Cermat di Kompetisi Nasional Anak Desa Juara, dan selalu berada di
rangking 5 besar di kelasnya.
Saat Ketua Umum YMI Adhi Azfar berkunjung ke desa-desa binaan,
salah satunya adalah kampungnya Syarif di Cirebon. Abi (panggilan untuk Ketua
Umum YMI) sudah memberikan lampu hijau agar Syarif melanjutkan sekolah dan
kuliah di Jakarta dengan beasiswa YMI. “Alhamdulillah sudah ada restu dari Abi,
yang penting terus berprestasi di kelas, lulus SMU dengan nilai baik dan lulus
di Perguruan Tinggi yang diminati,” ujar Syarif menirukan pesan Abi untuk tetap
semangat.#
Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim hingga Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang Tua Asuh
CP : 0822.1109.2410 (WA)
0 Response to "Bercita-cita Jadi Ekonom Islam, Syarif Anak Asuh YMI Mulai Meniti Jalan"
Post a Comment