Keberhasilan program orang tua asuh anak yatim desa yang digulirkan
Yayasan Munashoroh Indonesia (YMI) sejak tahun 2010 telah memberikan inspirasi
bagi banyak orang. Kali ini inspirasi itu didapatkan dari Ermawati, gadis
berusia 20 tahun yang pernah menjadi anak asuh YMI Lampung Selatan (Lamsel).
Erma (demikian dia disapa) lahir dan dibesarkan di desa Branti
Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Erma kecil sudah ditinggal
wafat sang ayah. Sejak saat itu, Erma bergabung bersama YMI Lamsel melalui
program orang tua asuh bagi anak yatim desa.
Erma mendapatkan kembali sosok ayah melalui program YMI ini, dan
mengikuti program pemberdayaan sebagaimana anak-anak asuh lainnya. Mengaji,
belajar Al-Qur’an dan menghafal Al-Qur’an, menjadi keseharian Erma selepas
belajar di sekolah formal, baik tingkat SD, SMP hingga SMU.
Tanpa kehadiran ayah kandungnya, tak membuat Erma berhenti sekolah
dan menyerah. Sederetan prestasi diraih Erma, baik di sekolahnya maupun di Rumah
Qur’an bersama YMI. Di Kompetisi Nasional YMI tahun 2013 dan 2015, Erma
menyabet berbagai gelar Juara. Juara Hafalan Qur’an dan Cerdas Cermat.
Dua tahun lalu, Erma lulus SMU dengan nilai memuaskan. Meskipun
belum memutuskan untuk melanjutkan kuliah sebagaimana anak-anak asuh lainnya
yang sudah kuliah di Jakarta dengan beasiswa YMI, Erma tetap gigih bekerja membantu mencari nafkah
untuk ibu dan keluarganya.
Dari penghasilan bulanan yang didapatnya dengan bekerja itulah,
Erma menyisihkan sebagian untuk membantu anak-anak yatim di Desa Branti Raya,
tempat kelahirannya, yang telah membesarkannya menjadi seseorang yang
bermanfaat kini.
Sekarang, di usianya yang masih belia, Erma telah menjadi salah
satu tulang punggung keluarga. Bukan hanya ibu dan adik-adiknya yang ia bantu,
anak-anak yatim di desanya juga menjadi perhatian Erma. Awal Agustus 2017 ini,
Erma menyisihkan sebagian penghasilannya untuk anak-anak yatim dan pembangunan
Rumah Qur’an YMI Lamsel. Ingin membahagiakan ibu dan adik-adik, dan juga membahagiakan
anak-anak yatim.
Dana sedekah dari Erma langsung diterima oleh Ketua YMI Lamsel Iwan
Ansori. Ustadz Iwan mengungkapkan rasa bahagianya. “Program anak asuh YMI ini
telah menemukan mutiara terpendam yang sangat indah. Mutiara itu tadinya ada di
dasar lumpur, YMI telah mengangkatnya dan membuatnya menjadi berkilau. Erma
adalah salah satu mutiara yang kita temukan, Insya Allah kedepan manfaat dari
Erma akan lebih luas lagi, dan semoga lahir Erma-Erma yang baru lewat
program-program YMI,” ujar Ustadz Iwan.
Penghasilan bagi seorang yang baru saja lulus SMU tentu tak
seberapa, namun kepedulian Erma dan rasa ingin berbagi menjadi inspirasi
tersendiri bagi anak-anak asuh YMI lainnya. Kelak mereka semua juga harus
meneruskan manfaat yang telah diberikan YMI, jadi orang berguna di masa depan.
“Bila kita mau, Insya Allah kita bisa berprestasi, jadi seseorang
bermanfaat, yang akan membahagiakan orang-orang yang kita cintai,” tutur Erma.
“Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu kaum,
hingga kaum itu sendiri yang mengubahnya.” (QS. Ar-Ra’du : 11)
Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim di Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang Tua Asuh
CP : 0822.1109.2410 (WA/SMS/Telp)
0 Response to "Dulu Anak Asuh, Sekarang Donatur Yayasan, Kisah Inspiratif dari Desa Branti Raya"
Post a Comment