Hari senin, 10 Juli 2017 adalah Ulang Tahun YMI Ke-14. Yayasan
Munashoroh Indonesia (YMI) berdiri pada tanggal 10 Juli 2003, yaitu saat
penandatanganan Akta Notaris Hasan Zaini Zaenal, SH No.2/10-07-2003 di Jakarta.
Awal mula berdirinya, tak memiliki dana dan sumber pendanaan sama sekali kecuali dana saweran (patungan) dari 7 remaja Masjid yang kemudian menjadi pengurus sekaligus pendiri YMI.
Awal mula berdirinya, tak memiliki dana dan sumber pendanaan sama sekali kecuali dana saweran (patungan) dari 7 remaja Masjid yang kemudian menjadi pengurus sekaligus pendiri YMI.
YMI pun diresmikan, menisbatkan diri sebagai Yayasan yang independen
dan mandiri. Bukan dibentuk oleh organisasi manapun, atau tokoh tertentu yang
terkemuka. Tidak merupakan sayap lembaga apapun. Seluruhnya murni, berasal dari
masyarakat, yaitu elemen remaja yang prihatin saat melihat kemiskinan begitu
mendera ditengah bangsa yang sebenarnya kaya akan sumber daya.
Kini, ditahun ke-14, atas karunia Allah SWT, YMI memiliki jaringan
dari ujung Jawa hingga pelosok Sumatera. Ada 22 desa binaan yang terbentang
dari Lampung Timur hingga Cirebon, dari Pemalang hingga Pandeglang. Kepercayaan
masyarakat disematkan kepada YMI untuk mengelola dan memberdayakan anak yatim,
piatu dan dhuafa, hingga pelosok desa yang terpencil.
Bukan sekedar menyantuni, tapi memberdayakan anak yatim di pelosok
negeri, hingga anak-anak tersebut mandiri. Inilah prinsip yang dibangun YMI.
Pada Hari Ultah yang ke-14 ini, berbagai desa binaan YMI mengadakan
perayaan kecil yang substantif. Baik pengurus, guru mengaji, dan anak-anak asuh
membuat acara kreatif untuk merayakan hari jadi YMI. Acaranya dikemas dalam
bentuk lomba yang mendapatkan hadiah dari YMI Pusat.
“Ada yang membuat bunga kertas berlogo YMI, ada yang naik ke puncak
bukit lalu menancapkan bendera YMI, ada yang membuat semacam adegan drama
bertema dukungan masyarakat untuk YMI (baik dukungan petani, polisi, dokter,
tentara, guru dan nelayan), dan bentuk-bentuk attraksi lainnya. Semuanya
menarik dan kreatif,” ujar salah satu Dewan Juri Lomba tersebut Aridin.
Bidin (demikian dia biasa disapa) mengungkapkan bahwa dalam
perayaan Ultah YMI kali ini, disediakan hadiah berupa uang pembinaan sebesar
Rp.3.550.000. “Itu terdiri dari Pemenang I mendapatkan Rp.2.000.000, pemenang
II memperoleh Rp.750.000, pemenang III memperoleh Rp.500.000, dan semua cabang
yang ikut partisipasi meskipun tidak dinyatakan menang, tetap mendapatkan
hadiah uang pembinaan sebesar Rp.300.000,” tuturnya.
Perayaan Ultah YMI ke-14 ini diselenggarakan di masing-masing
cabang. Cara penilaiannya adalah mengacu pada foto yang dikirim melalui
WhatsApp Grup YMI.
“Jadi masing-masing cabang mengirim foto kreatifitasnya ke grup WA YMI, lalu kami dewan juri melakukan penilaian dan menentukan pemenang Lomba. Kriterianya adalah ide atau gagasannya, konten dan pesan yang disampaikan serta kekompakan tim baik antara pengurus, anak asuh dan guru mengaji,” ungkap Bidin.
“Jadi masing-masing cabang mengirim foto kreatifitasnya ke grup WA YMI, lalu kami dewan juri melakukan penilaian dan menentukan pemenang Lomba. Kriterianya adalah ide atau gagasannya, konten dan pesan yang disampaikan serta kekompakan tim baik antara pengurus, anak asuh dan guru mengaji,” ungkap Bidin.
“Masyarakat, donatur dan khalayak ramai juga dapat menilai dari
foto-foto yang ada di web YMI ini, kira-kira cabang yang mana yang paling
kreatif dalam Lomba ini,” tambahnya.
Ultah YMI ke-14 ini melahirkan Pemenang I yaitu YMI Pandeglang,
disusul YMI Lampung Timur, lalu YMI Lampung Selatan di posisi ketiga.
“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, efektif dan efisien dengan teknologi yang ada dan makin canggih di zaman modern ini,” tandas Bidin. #
“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar, efektif dan efisien dengan teknologi yang ada dan makin canggih di zaman modern ini,” tandas Bidin. #
Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim di Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang Tua Asuh
0 Response to "Perayaan Ultah YMI Ke-14 di Berbagai Desa Binaan di Tanah Air"
Post a Comment