Namanya Dyawal.
Usianya tak lagi muda. Sehari-hari ia bekerja sebagai security di sebuah
restoran padang milik salah seorang donatur YMI. Namanya restoran Begadang III
di Lampung Selatan (Lamsel). Berprofesi sebagai security, tentu semua orang
tahu, pasti gajinya pas-pasan. Untuk menghidupi keluarga, menyekolahkan anak,
biaya makan, listrik, dan lain sebagainya tentu sudah sangat berat.
Bagi Dyawal,
beratnya biaya hidup tak menjadi penghalang baginya untuk berkontribusi
menyumbangkan sebagian gajinya untuk membangun Rumah Qur’an bagi anak-anak
yatim dhuafa di desa.
“Alhamdulillah
seluruh lapisan masyarakat sudah ikut berkontribusi, dari pengusaha besar
hingga rakyat yang paling sederhana, ini menunjukan keberkahan dalam aktifitas
kita membangun Rumah Qur’an ini, Insya Allah,” ujar Ketua YMI Lamsel Iwan
Ansori.
Ustadz Iwan
yang sehari-hari mengajar anak-anak yatim dhuafa tersebut dalam program belajar
Al-Qur’an, berharap kontribusi Pak Dyawal ini menjadi tauladan yang diikuti
oleh lapisan masyarakat yang lain. Sedekah itu boleh diungkapkan agar menjadi
hikmah bagi yang lain, sebagaimana Abu Bakar Ash-Shiddiq yang mengungkapkan
sedekahnya di jalan Allah tatkala Perang Tabuk (beliau mensedekahkan seluruh
hartanya di jalan Allah).
Kisah lain
yaitu ketika Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya lalu bertanya “Siapa
yang hari ini sudah bersedekah?” Abu Bakar Ash-Shiddiq menjawab “Saya sudah
bersedekah ya Rasulullah SAW. Saat itu masih pagi hari, dan ternyata Abu Bakar
Ash-Shiddiq sudah bersedekah. Sedekahnya pun beliau ungkapkan.
“Kontribusi Pak
Dyawal ini, tentu jadi pembelajaran buat kita bahwa ibadah sedekah bukan hanya
milik orang kaya saja. Setiap orang punya kesempatan yang sama untuk
bersedekah, seberapapun besarnya, yang penting ikhlas,” pungkas Iwan. #
Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim di Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang Tua Asuh
CP : 0822.1109.2410 (WA/SMS/Telp)
0 Response to "Kisah Inspiratif, Security ini Menyumbangkan Gajinya untuk Bangun Rumah Qur’an bagi Anak Yatim Desa"
Post a Comment