Terdepan Dalam Memberdayakan Anak Hingga Pelosok Desa

Daripada Buat Karangan Bunga, Lebih Baik Sumbang Dananya untuk Anak Yatim

Maraknya kegiatan memberi karangan bunga dengan alasan kepedulian, cinta dan kasih sayang yang akhir-akhir ini dilakukan berbagai pihak, memunculkan keprihatinan tersendiri bagi para aktifis sosial. Satu buah karangan bunga harganya bisa mencapai Rp.500.000 hingga Rp.1 Juta. Bila ada ratusan hingga ribuan karangan bunga, tentu nilainya mencapai Miliaran Rupiah.

Sejak akhir April hingga awal Mei 2017, diberitakan diberbagai media, karangan bunga untuk Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, nilainya menembus angka Rp.1,3 Miliar (berita di detik.com dan media lainnya). Pemprov DKI Jakarta menyebutkan ada 2.700 karangan bunga di Balai Kota untuk Ahok. 

Sedangkan untuk Kepolisian RI terdapat sekitar 1.101 karangan bunga (berita di tribunnews.com), bila satu buah senilai Rp.500.000, maka nilainya mencapai lebih dari 500 Juta Rupiah.

Kondisi ini menggugah keprihatinan YMI sebagai salah satu organisasi yang tumbuh ditengah masyarakat miskin khususnya di pedesaan. Sebagai wujud keprihatinan terhadap permasalahan bangsa ini, YMI mengkritik tindakan mubazir tersebut. Sejumlah guru mengaji dan anak asuh di desa-desa binaan YMI turut serta mengajukan saran kepada pemerintah dan penegak hukum agar menghentikan aktifitas pencitraan dengan cara memberikan karangan bunga karena ini kegiatan yang mubazir.


“Daripada buat karangan bunga, lebih baik sumbang dananya untuk anak yatim.” Slogan ini yang terpampang dalam tulisan-tulisan anak-anak asuh binaan YMI diberbagai pelosok desa binaan di Sumatera dan Jawa.

Di desa, banyak anak-anak yang putus sekolah karena tiada biaya. Makan sehari-hari sulit, lapangan pekerjaan sempit. Alih-alih buat karangan bunga senilai ratusan ribu rupiah, untuk beli peralatan sekolah seperti buku, tas dan sepatu saja harus menabung berbulan-bulan. 

Ketimpangan antara desa dan kota ini harusnya menjadi perhatian pemerintah, kepolisian RI dan warga khususnya di kota. Jauh lebih prioritas dibanding sekedar pencitraan untuk dirinya.


Semoga kelak para pemangku kepentingan, politisi, pejabat negara, dan siapapun dia, akan berpikir ulang ketika hendak melakukan pencitraan dengan karangan bunga, yang sesungguhnya hanya pencitraan sesaat. Hanya 2 atau 3 hari karangan bunga itu terpampang, lalu karangan bunga itu akan menjadi sampah yang harus dibuang dan dibakar.

Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim di Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang Tua Asuh
CP : 0822.1109.2410 (WA/SMS/Telp)


0 Response to "Daripada Buat Karangan Bunga, Lebih Baik Sumbang Dananya untuk Anak Yatim"

Post a Comment