Pak Wakim,
begitu lelaki lanjut usia ini disapa. Sehari-hari ia bekerja sebagai marbot di
sebuah Masjid di Kota Cirebon. Pekerjaannya adalah menyapu, membersihkan
kotoran yang menempel di Masjid, mengumandangkan azan dan iqomah. Tentu tak
banyak penghasilan yang ia dapatkan. Untuk ukuran kota besar seperti Cirebon,
penghasilan Pak Wakim pastinya jauh dari cukup.
Tak pernah
terpikirkan dalam benak Pak Wakim untuk melihat tanah suci Mekkah Al-Mukarromah
dan Madinah Al-Munawaroh. Dengan penghasilan sekecil itu, rasanya untuk hidup sederhana
saja sudah kepayahan, harus berhemat sana-sini. Ini dirasakan Pak Wakim diawal
kehidupannya menjadi marbot Masjid, sebelum akhirnya ia bertemu kawan-kawan
pengurus YMI Cirebon di Masjid Raya milik Kota Cirebon itu.
“Ditawari
mengasuh dan menyekolahkan anak yatim dhuafa hingga anak tersebut lulus SMU?
Hmmm, hidup saya saja sudah pas-pasan,” begitu gumam Pak Wakim saat pertama
kali bincang-bincang tentang program anak asuh YMI.
Belum terbetik
keinginan apapun saat itu. Pak Wakim mencoba memulai sedekahnya untuk anak-anak
yatim binaan YMI Cirebon. “Rp.50.000 per bulan, semoga barokah,” harapnya.
Sejak itu Pak
Wakim konsisten bersedekah melalui YMI. Uang sedekah Pak Wakim dioptimalkan
untuk membina dan menyekolahkan anak-anak yatim dhuafa di desa binaan YMI, desa
Majasem Cirebon. Pada saat yang sama, Pak Wakim juga mulai menabung untuk
program umroh ke tanah suci. “Sedikit-sedikitlah, kalau memang rezekinya, dan
umurnya masih sampai, saya hanya berpasrah diri akan takdir Allah SWT,” celetuk
Pak Wakim.
Sesuatu yang
sedikit itu pun terakumulasi perlahan-lahan. Dengan berbagai bantuan yang ada
atas kinerjanya sebagai marbot Masjid yang disiplin dan loyal, tahun 2017 ini
Pak Wakim pun akhirnya mendapatkan tiket umroh. “Berangkat bulan Maret 2017
ini, Alhamdulillah,” ujar Pak Wakim kepada Ketua YMI Cirebon Subhan Salim,
ketika waktu keberangkatan umrohnya sudah diumumkan.
Barokah Pak
Wakim, ucapan selamat berdatangan dari keluarga, kerabat dan pengurus YMI
Cireon. “Alhamdulillah, ini berkah dari sedekah untuk anak-anak yatim, semoga
kita semua juga mendapat barokah-Nya,” harap Pak Wakim.
Pertengahan
Maret 2017 ini, Pak Wakim menyempatkan diri mengambil foto keberadaannya di
kota Mekkah Al-Mukarromah, dan mengirim ke pengurus YMI Cirebon melalui telepon
seluler.
Sebagai marbot
Masjid, Pak Wakim, adalah satu dari (mungkin) puluhan orang yang telah
membuktikan bahwa tekad yang kuat dapat menjadi pintu tercapainya harapan dan
cita-cita. Tukang bubur, tukang becak, pedagang asongan dan masih banyak lagi
kisah orang-orang yang mendamba pergi ke tanah suci, lalu Allah SWT mengabulkannya.
Melihat makam
Rasulullah SAW, melakukan tawaf, sa’i, tahalul, mencium hajar aswad, beribadah
di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, berkunjung ke kebun kurma, mencicipi kurma
nabi SAW, kini sedang dilakukan Pak Wakim. “Insya Allah kita pun bisa, harus
punya tekad kuat, lalu perkuat lagi dengan sedekah, dan berharap hanya kepada
Allah SWT,” pungkas Pak Wakim.#
Bersama YMI
Ayo Jadi Orang
Tua Asuh
CP :
0822.1109.2410 (WA/SMS/Telp)
0 Response to "Bermula dari Sedekah, Marbot Masjid ini Tiba di Mekkah"
Post a Comment