Bekasi. Ini
daerah yang sering jadi bahan cibiran para netizens. Untuk menuju Bekasi, perlu
waktu tempuh yang cukup lama, padahal jaraknya sangat dekat, misalnya dari
Jakarta yang berbatasan langsung dengan Bekasi. Ini karena kemacetan Bekasi
yang makin parah ditambah tata kota yang amburadul.
Reaksi Netizens
sangat menarik. Mereka nyinyir dengan kondisi Bekasi ini, lalu membuat analogi
bahwa Bekasi bukanlah bagian dari Indonesia (saking terasa jauhnya waktu
tempuh). Lalu muncul passport dan kantor Imigrasi Bekasi untuk warga asing dari
Indonesia. Bahkan ada yang menempatkan Bekasi sebagai daerah diluar planet
bumi.
Nyinyir para
Facebooker dan Twitter ini tak jadi hambatan pengurus YMI Bekasi untuk terus
bekerja, melahirkan karya-karya dan berbagi. Hari ahad, 11 Desember 2016, YMI
Bekasi menggelar pertemuan anak asuh dengan donatur. "Pekan pertama
Desember 2016 ini kita optimalkan pengajian anak-anak asuh untuk temu kangen
dengan donatur," ujar pengurus YMI Bekasi Zuliardi Rahman.
Bang Zul,
demikian ia disapa, mengungkapkan bahwa acara ini sekaligus pembagian hadiah
untuk anak-anak asuh yang sedang menempuh Ujian Akhir Semester. "Kita
bagikan buku dan alat tulis," jelasnya.
Donatur yang
hadir pada kesempatan tersebut datang dari Jakarta. Meski harus menempuh
jalanan Bekasi yang macet, namun semua itu sirna tatkala bertemu dengan
anak-anak asuh dan melihat senyum sumringah mereka. "Alhamdulilllah,
mudah-mudahan ini jadi pertemuan barokah yang menambah taqwa kita, dan
menguatkan ukhuwah kita Insya Allah," pungkas Zuliardi.#
Bersama YMI
Menyekolahkan
Anak Yatim di Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang
Tua Asuh
CP :
0822.1109.2410 (WA/SMS/Telp)
0 Response to "Indahnya Berbagi di Bekasi"
Post a Comment