Dakwah itu penuh
onak dan duri. Medan juangnya terjal. Tikungannya tajam dan penuh liku. Namun
tetap harus ditempuh, dilewati, suka maupun tidak. Dengan keyakinan, di depan
sana ada kebahagiaan, kenyamanan, kemuliaan dan keberkahan.
Ustadz Iwan
Ansori, berbagi pengalamannya berdakwah bersama pengurus Yayasan Munashoroh
Indonesia (YMI). Sejak membangun YMI di tahun 2012, tak pernah terbesit dalam
benaknya akan mendapatkan amanah besar mengelola ratusan anak-anak yatim dan
dhuafa di Lampung Selatan (Lamsel). Tepatnya di Desa Branti Raya, Kecamatan
Natar. “Saat YMI Pusat datang ke desa kami, ketika itu bulan suci Ramadhan,
kami jamu dengan apa yang kami miliki saja, semua seadanya,” ujar Iwan.
Tak lama
berselang, Iwan dipercaya menjadi Ketua YMI cabang Lampung Selatan, dengan
program unggulannya Orang Tua Asuh Anak Yatim Desa, yaitu 1 orang tua di kota
menyekolahkan 1 anak yatim di desa, hingga anak tersebut mandiri (lulus SMU). “Dapat
amanah besar, yang penting modal yakin saja, bahwa Allah SWT pasti akan
tunjukan jalannya,” jelas Iwan.
Untuk
mendapatkan dana yang digunakan untuk kebutuhan bulanan anak-anak asuh binaan
YMI Lamsel, ada dana dari YMI Pusat setiap bulannya, dan komitmen dari cabang
YMI adalah melaporkan penyaluran dananya, serta perkembangan anak asuh baik
kehadiran anak asuh mengaji maupun perkembangan hafalan Al-Qur’an. Sedangkan
untuk kegiatan lain YMI Lamsel mencari dana sendiri. “Kami terus berupaya
mengumpulkan dana, meski lewat cara yang kami sebut ngamen door to door, yaitu
dari pintu rumah ke rumah lain untuk membuka kesempatan kaum muslimin yang mau
bersedekah,” ungkapnya.
Kini empat tahun
berselang, perkembangan yang cukup pesat diperoleh YMI Lamsel. Kemajuan besar
yang diperoleh adalah YMI Lamsel mendapatkan sebidang tanah yang diwakafkan
oleh seorang dermawan di desa Branti Raya. Tanah ini akan dibangun Rumah
Singgah atau Rumah Qur’an bagi anak-anak asuh binaan. “Sejak saat itu kami
sudah kenal banyak pengusaha-pengusaha besar di Lampung Selatan ini, bahkan
kami sangat dekat dengan pengusaha yang merupakan salah satu orang terkaya di
Provinsi Lampung, Alhamdulillah keberkahan selalu hadir dalam setiap aktifitas
kami di YMI,” kata Iwan.
Iwan yang
biasanya dipanggil Ustadz ini pun menuturkan pengalamannya bahwa “Semenjak
menjadi Ketua YMI Lamsel, saya bersama pengurus YMI Lamsel sering
bersilaturahim dengan pengusaha-pengusaha ternama di Lampung, lalu sering
diajak makan di restoran mewah di Bandar Lampung. Meski demikian kami tidak
meninggalkan aktiftas ngamen kami untuk mengajak masyarakat lain agar
bersedekah. Hanya saja ketika ngamen ke rumah yang agak mewah kami selalu
diajak makan sambil ngobrol tentang agama, pentingnya sedekah, kondisi anak
yatim dan sebagainya. Pulangnya kadang-kadang juga dibungkusin,” ujar Iwan
sambil tersenyum-senyum.
Ditambahkan
Iwan, “Uniknya hampir setiap aktifitas ngamen kami selalu diakhiri dengan
ditraktir makan di restoran oleh pengusaha yang kami kunjungi. Setiap makan di
Restoran yang dikelola pengusaha tersebut, kami tak pernah bayar, dan tak
pernah gunakan uang Yayasan sepeser pun, dan tak ada kesepatakan-kesepakatan
duniawi apapun, selain para pengusaha itu minta didoakan supaya makin sukses
dan barokah hidupnya. Semoga ini juga barokah buat kami,” pungkasnya. #
Bersama YMI
Menyekolahkan
Anak Yatim Di Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang
Tua Asuh…… CP : 0838.0453.7995 (WA)
0 Response to "Perjalanan Dakwah Ustadz Iwan, dari Ngamen Door to Door hingga Bertemu Pengusaha Dermawan"
Post a Comment