Pendidikan
merupakan kebutuhan dasar bagi warga Negara Indonesia khususnya anak-anak.
Setiap anak Indonesia punya hak yang sama untuk mengenyam pendidikan. Negara,
masyarakat dan orang tua harus hadir untuk memenuhi hak dasar ini.
Diantara program-program pendidikan yang ada, program pendidikan karakter menjadi salah satu yang menarik saat ini, dan menjadi topik pembahasan publik. Program pemerintah Jokowi yang meluncurkan Revolusi Mental sesungguhnya bermakna pendidikan karakter bagi anak, agar anak-anak Indonesia punya mental yang kuat untuk menjadi generasi penerus bangsa.
Diantara program-program pendidikan yang ada, program pendidikan karakter menjadi salah satu yang menarik saat ini, dan menjadi topik pembahasan publik. Program pemerintah Jokowi yang meluncurkan Revolusi Mental sesungguhnya bermakna pendidikan karakter bagi anak, agar anak-anak Indonesia punya mental yang kuat untuk menjadi generasi penerus bangsa.
YMI Lampung
Timur (Lamtim) menyadari betul realita yang ada dalam diri anak-anak, khususnya
anak-anak dipelosok desa yang mayoritas dhuafa dan yatim piatu. Hari selasa
(25/10/16), anak-anak asuh binaan YMI Lamtim tersebut diajak untuk mengikuti
program TEPAK (Temu Penguatan Anak dan Keluarga) yang diselenggarakan di Kecamatan
Jabung, Kabupaten Lampung Timur.
“Melalui program
ini, kita berharap tumbuhnya kesadaran anak-anak agar memiliki kemauan untuk belajar,
sekolah dan memperbaiki diri,” ujar Ketua YMI Lamtim Usman.
Program TEPAK
ini juga mengikutsertakan orang tua atau wali dari anak-anak tersebut, karena
kasus-kasus putus sekolah yang menimpa anak-anak desa juga disebabkan minimnya
pemahaman orang tua akan pentingnya pendidikan, khususnya pendidikan formal. “Yang
seringkali kami temukan kasus putus sekolah itu memang karena masalah ekonomi,
orang tua (khususnya yang yatim) tidak memiliki kemampuan dana untuk
menyekolahkan anaknya, tapi ada juga yang disebabkan kurangnya pemahaman orang
tua akan pentingnya sekolah,” jelas Usman.
Pemerintah telah
berupaya untuk mengatasi masalah ketidakmampuan finansial ini dengan program
wajib belajar 9 tahun, dimana anak-anak Indonesia dapat bersekolah secara
gratis hingga lulus SMU. Hanya saja, masih ada biaya-biaya lain yang muncul dan
menjadi beban tersendiri bagi orang tua khususnya di pelosok desa, misalnya
untuk beli buku, tas, dan biaya transportasi dari rumah ke sekolah. “Di desa,
jarak antara rumah dan sekolah cukup jauh, ini menjadi problematika tersendiri
bagi orang tua dan anak, kalau jalan kaki cukup berbahaya karena melintasi kebun
dan semak belukar, kalau naik angkot harus keluar biaya yang cukup signifikan
bagi orang tua di desa,” ungkapnya.
Di titik ini,
YMI berupaya mengatasi problematika anak-anak desa yang punya keinginan kuat
untuk sekolah, tapi terbentur biaya (bukan biaya SPP yang sudah digratiskan).
Program Orang Tua Asuh Anak Yatim Desa telah diluncurkan sejak tahun 2010. “Alhamdulillah
melalui program orang tua asuh ini, banyak anak-anak desa yang tersadarkan, mau
kembali ke sekolah, semangat belajarnya tumbuh, dan juga kita berdayakan lebih
khusus dengan program pendidikan karakter, penguatan aqidah Islam dan
keterampilan-keterampilan tertentu,” pungkasnya. #
Bersama YMI
Menyekolahkan
Anak Yatim Di Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang
Tua Asuh…… CP : 0838.0453.7995 (WA)
0 Response to "Menguatkan Karakter Anak Melalui Program TEPAK"
Post a Comment