Dakwah di desa
tentu berbeda dengan dakwah dikota. Dinamika dakwahnya beragam. Mulai dari
karakter penduduknya, tingkat pendidikan dan ekonomi obyek yang didakwahi,
medan perjalanannya dari satu lokasi ke lokasi lain, serta fisik yang harus
selalu prima menempuh lika-liku perjalanan hingga pelosok negeri. Bunda Yani,
usianya memang tak lagi muda, namun semangat juangnya tak pernah luntur. Bergerak
dari satu pelosok menuju pelosok desa lain untuk memberdayakan dan membina
anak-anak yatim dhuafa.
Hari ahad
kemarin, 23 Oktober 2016, bersama anak-anak asuh YMI Lampung Selatan (Lamsel)
dan beberapa pengurus, Bunda Yani memenuhi undangan dari warga pedalaman di
dusun Kroya, Desa Haduyang, Lampung. “Setelah melewati kebun-kebun dan
melintasi sungai-sungai yang cukup deras, akhirnya kami sampai di tempat Pak
Sugeng Wahyudi dan Ibu Kusnika, rasa letih masih menjalar di sekujur tubuh
kami, acara pun langsung dimulai,” ujar Bunda Yani disela-sela acara bersama
anak-anak yatim binaan YMI Lamsel.
“Undangan dikota
kita samperin, di pedalaman desa yang jauh dari peradaban kayak disini juga
kita samperin, berkah Insya Allah,” ungkap Bunda dengan logatnya yang khas.
Seharian
menerobos kebun dan hutan di Lampung pulang dan pergi, malam harinya dioptimalkan
Bunda Yani untuk berkoordinasi dalam rapat pembangunan rumah singgah YMI Lamsel
yang sedang dalam proses pengerjaan. Berlokasi di Masjid Babussalam, desa
Branti Raya, Lampung Selatan, Bunda Yani bersama pengurus YMI Lamsel membahas
kelanjutan pembangunan rumah singgah. Karena pembahasan yang begitu penting
hingga larut malam, saking ngantuknya Bunda Yani pun sempat berkelakar dengan
kawan-kawan pengurus YMI di cabang-cabang lain lewat grup WhatsApp YMI, “Ups
salah kamar, tapi Insya Allah tetap berkah, mohon doakan ya…,” ungkapnya.
Yayasan
Munashoroh Indonesia (YMI) memiliki cabang di berbagai pelosok desa di Jawa dan
Sumatera. Salah satunya adalah cabang Lampung Selatan, yang berlokasi di Desa
Branti Raya, Kecamatan Natar. Saat ini, YMI Lamsel sedang berupaya keras
mewujudkan rumah singgah bagi anak-anak yatim binaan, agar kelak lahir generasi
masa depan Islam yang tangguh dan berkarakter kuat melanjutkan estafet dakwah.
Tepat pukul
22.39 WIB, Bunda Yani kirim WA bahwa sudah sampai di rumah dan bisa
beristirahat. Tentu besoknya agenda dakwah sudah menunggu, dengan tingkat
kepadatan yang nyaris sama. Semoga selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT,
Bunda. #
Bersama YMI
Menyekolahkan
Anak Yatim Di Pelosok Desa
Ayo Jadi Orang
Tua Asuh…… CP : 0838.0453.7995 (WA)
0 Response to "Kisah Perjuangan Dakwah Bunda Yani, Menerobos Hingga Pelosok Negeri"
Post a Comment