Suatu malam menjelang
fajar, dalam inspeksi rutinnya, Khalifah Umar bin Khatab mendengar
dialog menarik antara seorang ibu dengan anak gadisnya.
"Cepat
bangun, Nak, perah susu kambing kita dan campurkan dengan air biasa sebelum orang
bangun dan melihat kerja kita." Anak gadis yang diperintahkan sang ibu
berkata,
"Bu, saya tidak berani, ada yang selalu melihat gerak-gerik
kita," ujar si anak.
"Tidak ada orang yang mengintai kita, Nak," jawab Ibu.
"Ada Allah, Bu, yang tak pernah lepas mengintai kita," jawab anak.
Mendengar dialog tersebut, khalifah segera kembali dengan satu tekad
yang akan dilaksanakannya esok, melamar sang gadis untuk puteranya,
Ashim bin Umar. Kelak dari pernikahan inilah lahir seorang cucu yang bernama,
Umar bin Abdul Aziz. Khalifah kelima yang masyhur namanya karena semua
rakyatnya sejahtera.
Sifat jujur sang nenek mengalir kepada sang cucu, Umar bin Abdul Aziz. Lihat bagaimana sang khalifah menerapkan sifat mulia tersebut dalam segala aspek kehidupan.
Suatu malam, datanglah seorang pejabat
suatu daerah menghadap Khalifah Umar bin Abdul Aziz dan terjadilah
dialog antara keduanya. Khalifah Umar menanyakan keadaan penduduk daerah
tersebut, para pejabatnya, kaum fakir miskinnya, harga-harga, dan
segala yang berhubungan dengan daerah yang didiami pejabat tersebut dan
dijawab oleh utusan gubernur itu tanpa ada yang disembunyikan.
Selanjutnya, si pejabat ganti bertanya
kepada Khalifah Umar, bagaimana keadaan Sang Khalifah dan keluarganya.
Sebelum menjawab, Khalifah Umar menyuruh pelayannya untuk mengganti
lampu yang digunakan sebagai penerang ruangan, dengan lampu lain yang
nyalanya lebih kecil. Si pejabat daerah kebingungan terhadap sikap pemimpinnya
itu.
Khalifah Umar pun menjelaskan
bahwasanya, lampu kecil yang digunakannya itu adalah miliknya sendiri,
sedangkan lampu besar yang baru saja dimatikan adalah milik kerajaan
atau negara. Pertanyaan yang diajukan oleh si pejabat itu tidak ada
kaitannya dengan urusan kenegaraan, maka Umar mematikan lampu negara dan
menggantinya dengan lampu miliknya sendiri.
Subhanallah.. Kisah di atas hanya sebagian kecil dari
sikap mulia yang dimiliki oleh Khalifah Umar bin
Abdul Aziz, salah seorang pemimpin muslim. Kesederhanaan dan sikap
kehati-hatinya, patut dijadikan teladan.#
0 Response to "Gen Terbaik dari Orang Tua Terbaik"
Post a comment