Bilal
bin Rabbah r.a, adalah seorang budak hitam legam, manusia yang tak memiliki
banyak harta. Dalam analogi zaman sekarang, boleh jadi manusia seperti Bilal
disebut “Nothing” (Tak berarti apa-apa), bahkan sangat mungkin dianggap
menyulitkan. Namun kisah-kisah Bilal justru sebaliknya, peran yang diembannya telah
menggoreskan tinta emas dalam sejarah hidupnya, yang dikenang hingga sekarang.
Suatu
saat Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq mengumumkan akan mengumpulkan Al-Quran,
maka Bilal pun segera mengambil peran. Bilal pergi dan berjalan ke
tempat-tempat yang jauh, membawa kabar dan pengumuman. Menyeru kepada semua kaum
Muslimin yang menghafal Al-Quran untuk datang ke Masjid Nabi, untuk dikumpulkan
dan dibukukan.
Upaya
ini membuahkan hasil. Boleh jadi peran Bilal sangat kecil ketika itu. Tapi
sekarang, kita menikmati kumpulan firman Allah SWT dalam satu buku, yang
disebut Al-Qur’an. Maka jika kini kita membaca Al-Quran, sungguh Sahabat Bilal
r.a mendapatkan pahala yang mengalir hingga hari kiamat dari usaha yang beliau
lakukan. Boleh jadi peran ini kecil, namun tercatat dalam proses sejarah yang
besar.
Ammar
bin Yassir juga punya peran yang sangat unik. Saat pembangunan Masjid Nabawi,
beliau sangat semangat sekali. Ammar mengangkut batu di pundak kiri dan kanan.
Berkali-kali Ammar bolak-balik memanggul batu, sampai keruntuhan.
Kondisi
ini membuat khawatir Rasulullah SAW dan sahabat-sahabat yang lain. Mereka
bertanya kepada Ammar, Mengapa tak membawa batu satu-satu saja? Mengapa harus
membawa beban di kiri dan kanan?
Lalu
Ammar menjawab, "Aku membawa dua. Yang satu untukku sendiri. Dan yang satu
lagi, aku hadiahkan untuk Rasulullah SAW."
Kini,
para jamaah Haji dan Umroh setiap saat menikmati Masjid Nabawi yang berdiri
kokoh dan nyaman beribadah disana. Kerja keras Ammar mengalirkan pahala
kebaikan untuknya hingga yaumil akhir.
Tentunya
masih banyak orang shaleh selain Bilal dan Ammar yang punya peran penting dalam
menegakkan Islam di muka bumi ini. Upaya yang dilakukan boleh jadi dipandang
kecil, tidak berarti apa-apa, tapi keikhlasan dan keihsanan telah membuatnya
menjadi amal kebaikan yang terus mengalir, karena perannya tetap bisa dinikmati
oleh kaum muslimin hingga hari kiamat. Pembawa batu, pengantar surat, menyebar
pengumuman Masjid, mengangkat kotoran dari tempat shalat, membuang duri di
jalan, menyediakan minum, dan peran apapun itu, selama keikhlasan dan keihsanan
dijaga, Insya Allah akan membuahkan kebaikan dikemudian hari. “Apa yang kamu
terima hari ini, adalah hasil dari yang kamu tanam kemarin.” Mari, tanamkan
amal-amal kebaikan kita meski sedikit.
Bersama
YMI
Menyekolahkan
Anak Yatim Hingga Pelosok Desa
Ingin
Jadi Orang Tua Asuh…… CP : 0838.0453.7995 (WA/SMS)
0 Response to "Kisah Bilal dan Ammar, Peran Kecil Membawa Perubahan Sejarah Besar"
Post a comment