Berikut
kutipan Arahan Ketua Umum YMI saat Peresmian Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Munashoroh di Pandeglang, Banten.
Assalamu’alaikum
wr.wb
Ba’da
Tahmid dan Shalawat
Yang
kami hormati, Kepala Desa Kadupandak, Para Tokoh dan Ulama se-Kecamatan Picung,
Kepala Pesantren dan Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Munashoroh, serta para
orang tua dan anak-anak siswa/i MTs Munashoroh.
Hari
ini kita Yayasan Munashoroh Indonesia (YMI) membuka dan meresmikan kembali satu
sekolah di pelosok desa. Satu persatu sekolah dan rumah yatim di pelosok desa
dibangun, setahap demi setahap YMI terus mengembangkan program pemberdayaannya,
yang sejak tahun 2010 digulirkan untuk memberdayakan anak-anak di pelosok desa,
menyekolahkan kembali mereka dan membangun tempat belajar mengaji untuk
anak-anak khususnya anak yatim dan dhuafa.
MTs
Munashoroh ini dibangun, dan ditujukan untuk menyekolahkan kembali anak-anak di
pelosok desa dan memotivasi mereka agar terus belajar dan berkarya hingga
jenjang tertinggi yang mereka sanggup. Awal tahun 2016 ini, YMI telah
mencanangkan target barunya yang sudah disahkan pada Rakernas 2016 di Lampung
Selatan bulan Januari lalu, bahwa anak-anak asuh YMI yang memenuhi kriteria,
akan disekolahkan ke jenjang Universitas, kuliah hingga mendapat gelar Sarjana,
gratis SPP dan biaya hidup selama kuliah. Insya Allah mudah-mudahan YMI sanggup
dan mendapat rezeki yang mencukupi.
Dalam
rangka itulah, MTs ini didirikan sebagai langkah awal untuk menuju target
tersebut. MTs ini gratis SPP bulanan dan gratis juga biaya pendaftarannya. Tak ada
biaya apapun untuk bisa sekolah disini. Cukup tekad dan kemauan dari anak-anak
dan orang tuanya.
MTs
ini dibangun, untuk mengumpulkan sumber daya dan potensi yang terserak dari
anak-anak desa di tanah air. Yang namanya anak-anak, dimanapun dia, dikota,
didesa, dipelosok nun jauh disana, adalah anak-anak yang hebat, mereka terlahir
dari rahim manusia yang hebat, yaitu seorang Ibu, yang perjuangannya tak
mungkin dikalahkan dan dirasakan orang lain. Kenapa hebat, karena bayi yang
lahir itu adalah manusia yang terpilih. Terpilih dari jutaan sel sperma yang
beradu cepat menuju tempat pembuahan. Bayangkan, anak-anakku semua telah
memenangkan pertarungan melawan jutaan “calon manusia” yang tentunya ini bukan
kemenangan kebetulan, apalagi sembarangan.
Kehebatan
ini sayangnya tidak disadari sepenuhnya. Kegagalan memberdayakan anak
seringkali disebabkan kekeliruan melihat potensi anak tersebut. Masing-masing
anak punya kecenderungan, yaitu kecenderungan atau menonjol pada satu bidang
tertentu. Atau yang sering kita sebut bakat. Inilah yang tentunya harus
dikembangkan. Saya kasih analogi, “Siapa yang lebih cerdas antara BJ.Habibie
dengan Christiano Ronaldo?” Tentu keduanya cerdas bukan. Tapi apakah
kecerdasannya dan kehebatannya bisa diperbandingkan? Tentu tidak bisa.
Masing-masing cerdas dan unggul pada bidangnya. Yang satu di bidang Teknologi, yang satu di dunia Sepakbola. Sekarang, tinggal bagaimana
kita menemukan bakat dari anak-anak itu, dan mengembangkannya. Itu tugas kita
bersama, khususnya di sekolah yang YMI bangun ini.
Terakhir,
saya ingin menitipkan satu pesan untuk ibu-ibu dan para orang tua siswa/i MTs
Munashoroh yang hadir pada hari ini. Bila saat ini mungkin ibu-ibu merasa
ketika anaknya sekolah sehingga tidak bisa lebih banyak membantu orang tua
berdagang, karena anak-anak tekun belajar sehingga ibu-ibu harus kerja lebih
keras, atau mungkin terkadang harus menangis karena anak jarang ada dirumah
sebagaimana dulu waktu kecil. Ketahuilah, bahwa si anak sedang menuntut ilmu,
mereka sedang menuju masa depannya yang lebih baik dari kehidupan orang tuanya
sekarang. “Mau kan anak-anaknya punya kehidupan lebih baik dari Ibu-ibu? Saya
pun berharap agar anak-anak saya lebih baik dari saya.”
Karena
itu, lebih baik ibu-ibu menangis sekarang karena ditinggal oleh anaknya
menuntut ilmu, daripada ibu-ibu menangis nanti ketika anak-anak sudah besar
ternyata tidak berguna di masyarakat, terlibat kemaksiatan, tidak tahu cara
mendoakan orang tua, karena tidak sekolah dan belajar. Mungkin kalau saat ini
ibu-ibu memaksa anak-anak untuk membantu ibu berdagang, saat ini ibu akan
merasa senang, tapi nanti ketika mereka sudah besar, tidak punya bekal ilmu,
tidak mengerti bagaimana bekerja dalam zaman kehidupan yang semakin modern,
kita senang sekarang lalu menangis kemudian. Karena itu berikanlah kepercayaan
kepada pengelola MTs ini untuk mendidik dan membina anak-anak ibu semua. Insya
Allah mereka punya integritas, sudah terseleksi, dan telah berkomitmen.
Saya
ucapkan selamat belajar untuk anak-anakku siswa/i MTs Munashoroh, semoga
tercapai cita-citanya semua, menjadi anak-anak yang cerdas, sholeh dan sholehah
serta membawa kebaikan untuk umat dan bangsa. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim,
MTs Munashoroh ini diresmikan.
Adhi
Azfar, ST, ME
Ketua
Umum YMI
0 Response to "Arahan Ketua Umum YMI Pada Peresmian MTs Munashoroh Pandeglang, “Setiap Anak Terlahir Hebat”"
Post a comment