Di
pelosok desa, salah satu penyebab anak putus sekolah adalah lokasi sekolah yang
jauh dari tempat tinggal anak-anak desa. Khususnya tingkat SMP dan SMU, jarak
tempuh yang jauh dan ketiadaan sarana transportasi menyebabkan anak-anak enggan
berangkat ke sekolah, apalagi ditengah perjalanan harus melewati hutan, semak
belukar dan jalanan yang becek di kala hujan.
Kondisi
ini menjadi perhatian bagi YMI (Yayasan Munashoroh Indonesia) yang sejak tahun
2010 telah terjun ke pelosok desa membina dan menyekolahkan kembali anak-anak
khususnya anak yatim dan dhuafa. Selama kurun waktu 6 tahun tersebut, program
orang tua asuh anak yatim digulirkan dan mendapat respon positif baik
dikalangan dermawan (orang tua asuh di kota) maupun anak-anak yatim dhuafa di
desa. Melalui program yang dikenal dengan program “anak asuh” ini, sebanyak 606
anak yatim dhuafa di desa-desa terpencil di Sumatera dan Jawa telah sekolah
kembali dan belajar mengaji di TPA yang didirikan YMI.
Kini,
di tahun 2016, YMI berupaya mengembangkan terus program anak asuh ini, dengan
menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar semakin banyak anak-anak yatim di
desa yang bisa merasakan manfaat program ini. Pada hari sabtu, 23 Juli 2016
lalu, sebagai salah satu program yang melanjutkan program anak asuh, YMI
meresmikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di desa Kadupandak, Picung, Pandeglang,
Banten. MTs ini diberinama MTs Munashoroh.
MTs
yang diresmikan langsung oleh Ketua Umum YMI, memberikan gratis sepenuhnya
biaya SPP bulanan, dan tanpa uang pendaftaran. Anak-anak desa yang daftar ke
MTs ini juga diberikan secara gratis baju seragam olahraga, dan juga batik
untuk dipakai di hari Jumat. Anak-anak dan keluarganya hanya perlu menyiapkan
seragam putih biru dan beberapa buku paket.

Kemudahan
ini sengaja diberikan agar anak-anak desa mau kembali ke sekolah, sehingga
tinggal satu hal yang terpenting dan harus ada dalam diri anak-anak desa, yaitu
kemauan. “Kalau punya kemauan dan tekad yang kuat, Insya Allah ada jalan untuk
jadi anak sholeh, sholehah dan cerdas,” ungkap Mumun.
Meski
fasilitas MTs masih sangat terbatas, namun MTs ini bisa memulai aktifitas
belajar-mengajar dengan kursi dan meja yang seadanya. “Kita mulai saja dulu,
sembari terus mengumpulkan dana baik dengan cara person to person atau yang
kami kenal dengan istilah “ngamen” maupun mencoba request proporsal ke instansi
pemerintah atau swasta. Dengan seadanya inipun, Alhamdulillah anak-anak dalam
MOS (Masa Orientasi Sekolah) kemarin sangat semangat,” jelasnya.
Bersama
YMI
Menyekolahkan
Anak Yatim Dhuafa Di Pelosok Desa
Wakaf
Tunai Untuk Pembangunan dan Sarana Sekolah Anak Yatim di Desa….
Hub.0838.0453.7995.
0 Response to "MTs Munashoroh di Pelosok Desa, Bebas Biaya SPP dan Tanpa Uang Pendaftaran"
Post a Comment