Setelah tamat Sekolah Dasar (SD),
Dini (bukan nama sebenarnya) tak lagi melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi. Selain karena tak punya dana yang cukup untuk membayar uang sekolah,
lokasi sekolah yang sangat jauh dari rumahnya membuat orang tua Dini tak tega
melepaskan Dini untuk sekolah.
Ternyata Dini tidak seorang diri.
Ada beberapa Dini lain yang mengalami nasib serupa. Tak melanjutkan sekolah
akibat tak ada Sekolah di jenjang yang lebih tinggi di desanya. Bila pun ada,
jaraknya terlalu jauh dan sangat membahayakan keselamatan Dini dan
kawan-kawannya yang juga memilih tidak lanjut sekolah. Apalagi mengingat
berbagai kasus kekerasan seksual dan pemerkosaan belakangan ini yang menimpa
anak-anak perempuan baik dalam perjalanannya pergi dan pulang sekolah.
Di sejumlah desa yang saat ini
menjadi desa binaan Yayasan Munashoroh Indonesia (YMI), sebutlah misalnya di
Pandeglang, kejadian serupa juga menimpa anak-anak berusia sekolah (usia SMP
dan SMA). Mereka sulit mendapatkan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah
Menengah Atas (SMA). Bagi anak-anak yang ingin melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi, mereka harus menempuh jarak yang sangat jauh. Sehingga tidak
sedikit dari mereka yang akhirnya harus kost atau tinggal bersama saudara
(berpisah dengan orang tua mereka) demi memperoleh pendidikan yang layak.
Data Badan Pusat Statistik
Pandeglang menyebutkan angka putus sekolah di wilayah Pandeglang masih sangat
tinggi. Hal inilah yang menyebabkan angka pengangguran selama dua tahun
terakhir mengalami peningkatan. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker)
Kabupaten Pandeglang juga menyebutkan tren peningkatan pengangguran di
Pandeglang, tercatat pada tahun 2014, ada 57.157 pengangguran. Beberapa hal
yang menyebabkan tingginya pengangguran dan putus sekolah di Banten khususnya
Pandeglang, antara lain kurangnya sarana dan prasarana (sekolah) belajar di
pelosok-pelosok desa.
Diatas kondisi-kondisi itulah, YMI
Pandeglang berinisiatif untuk mencarikan solusi bagi anak-anak desa khususnya
anak-anak yatim dan dhuafa, dengan membangun Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang
diberi nama MTs Munashoroh, yang diperuntukan untuk anak-anak di pelosok desa
yang ingin melanjutkan sekolah tanpa perlu mengeluarkan biaya besar dan
jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya. MTs Munashoroh yang berdiri
di Desa Kadupandak, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, Banten ini,
sekarang sudah memiliki 25 anak didik dan masih terus melanjutkan proses
pembangunannya. Meski berproses setahap demi setahap, tetap berharap semoga rencana
ini mempermudah anak-anak bangsa untuk bisa mendapatkan pendidikan yang layak
dan menjadi penerus bangsa di masa depan. #
Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim Hingga
Pelosok Desa
CP : 0838.0453.7995
0 Response to "Membangun Sekolah Di Ujung Desa"
Post a Comment