Tak menyerah dengan kondisi yang
ada, anak-anak yatim binaan YMI berinovasi dengan membuat souvenir pernikahan
berupa bros sebagai bentuk kreatifitas, mengisi waktu sepulang sekolah. Bros
yang dibentuk sedemikian rupa ini menjadi salah satu kurikulum TPA Munashoroh
yang didirikan YMI di pelosok desa untuk membina dan memberdayakan anak-anak
yatim desa.
Selain untuk menumbuhkan kreatifitas, pembuatan bros juga dapat dimanfaatkan
untuk menutupi kebutuhan biaya sekolah anak-anak yatim binaan YMI, karena bros
ini kemudian dijual dengan harga yang terjangkau, mulai dari seribu rupiah
sampai tiga ribu rupiah.
Pengurus YMI Pandeglang, Mumun
Munawaroh menyebutkan “Pada dasarnya anak-anak yatim desa ini cerdas dan
kreatif. Hanya saja karena faktor ekonomi dan motivasi keluarga yang
lemah, sehingga potensi mereka tidak tergali dengan baik.”
“YMI Pandeglang mencoba menggali
potensi-potensi mereka agar anak-anak yatim desa ini bisa berdaya,” ujar Mumun.
Sejak sebulan program kreasi ini digulirkan,
Alhamdulillah sudah mendapat pesanan ratusan bros untuk souvenir pernikahan dan
untuk event (acara). “Bahkan kemarin kami dapat pesanan bros untuk dikirim ke
provinsi papua,” ungkap Mumun.
Selain bros, hingga saat ini mereka
sudah menghasilkan sejumlah kreasi diantaranya pembuatan celengan dari limbah
kertas bekas, kreasi kain flannel, dan kue coklat. Dengan bekal keterampilan
yang diberikan para pembina dan pengurus
YMI Pandeglang, semoga anak-anak yatim ini bisa memanfaatkan keterampilan
tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan memajukan desanya. Amin
Ya Allah.
Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim Hingga
Pelosok Desa
CP : 0838.0453.7995 (WA)
0 Response to "Souvenir Pernikahan Buatan Anak Yatim Desa Binaan YMI"
Post a Comment