Hiduplah tiga ekor banteng di sebuah hutan, banteng putih, banteng hitam dan banteng merah.
Lalu datanglah seekor singa yang hendak memangsa seekor banteng dari tiga ekor banteng itu.
Namun, karena tiga ekor banteng itu bersatu dan kompak, ketiganya melawan singa itu secara bersama-sama.
Tidak mampu melawan tiga ekor banteng sekaligus, singa itu pun pergi.
Dalam keadaan lapar, singa menyusun rencana "jahat"-nya.
Maka,
datanglah ia kepada tiga ekor banteng, dan kali ini, dia bukan dengan
"maksud" memangsa, namun dengan maksud berkawan dan berteman.
Maka sejak saat itu, jadilah si singa itu teman bagi tiga ekor banteng.
Namun...
Selama
si singa hidup "berteman" bersama mereka, secara perlahan namun pasti,
terencana dan tersusun dengan baik, singa mulai menanamkan kebencian di
dalam diri banteng merah dan banteng hitam untuk membenci si banteng
putih.
Strategi singa berhasil. banteng hitam dan banteng merah mulai membenci banteng putih.
Banteng
putih berusaha dengan sangat untuk memahamkan banteng hitam dan banteng
merah tentang apa yang sebenarnya terjadi, namun, rupaya kedua banteng
itu sudah kadung "termakan" oleh rencana "jahat" si singa.
Sehingga, akhirnya, banteng putih benar-benar dikucilkan, bahkan diusir dari pertemanan mereka.
Tanpa
sepengetahuan banteng hitam dan banteng merah, si singa mendatangi
tempat "pengusiran" banteng putih, dan dimangsa lah si banteng putih itu
oleh si singa, tanpa mampu melawan, dan tanpa ada kawan yang membantu
dan membelanya.
Setelah kenyang, si singa kembali "berkawan" dengan banteng hitam dan banteng merah.
Menariknya,
karena kedua banteng itu telah benar-benar membenci si banteng putih,
maka keduanya tidak merasakan keanehan apa pun yang terjadi di "dunia"
mereka.
Si singa kembali berkawan dengan kedua banteng itu.
dan setelah ia mulai lapar, mulailah ia menanamkan kebencian terhadap
banteng merah dalam diri banteng hitam, sampai akhirnya banteng merah
benar-benar dibenci dan bahkan diusir dari "perkawanan" mereka.
Lagi-lagi,
secara diam-diam dan tanpa sepengetahuan si banteng hitam, si singa
mendatangi lokasi terusirnya banteng merah dan memangsanya.
Tinggallah
sekarang di hutan itu hanya ada si singa dan si banteng hitam, sampai
akhirnya tibalah masa bagi si singa untuk memangsa si banteng hitam itu.
Saat singa hendak memangsa banteng hitam, berkatalah si banteng hitam itu:
أُكِلْتُ يَوْمَ أُكِلَ الثَّوْرُ الْأَبْيَضُ
Jadi, pada hakekatnya, aku sudah dimakan, saat si banteng putih dimakan.#
0 Response to "Pentingnya Tetap Bersama Teman"
Post a Comment