Pada masa sekarang ini,
sungguh telah banyak orang melalaikan perbuatan-perbuatan baik, terutama
perbuatan yang dianggap sepele. Padahal, setiap perbuatan manusia
selalu diawasi oleh Allah dan dicatat oleh malaikat dalam kitabnya yang
akan ditampakkan di hari kiamat kelak. Allah berfirman:
"Barang
siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan
melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat
zarrah pun, dia akan melihat balasannya" (QS.Al-Zalzalah: 7-8).
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah
sekali-kali kamu merendahkan perbuatan baik yang sedikit atau engkau
mengosongkan tempat airmu untuk diisi ke tempat orang yang mencari air,
atau engkau bertemu saudaramu dengan wajah ceria" (HR Muslim).
Kita
tidak akan pernah tahu kapan rahmat Allah turun dan kita tidak akan
tahu ibadah mana yang telah Allah terima. Mungkin saja, amal yang selama
ini kita yakini sebagai amal yang dapat membantu kita di hari kiamat
malah tidak diterima Allah karena riya, sum’ah, dan sebab lainnya. Bukan
tidak mungkin ada seorang muslim yang justru masuk syurga karena
senyuman, menyingkirkan duri dari jalan, atau kebaikan-kebaikan kecil
lainnya.
Berikut
ini saya akan memaparkan dua kisah yang menggambarkan betapa
keaikan-kebaikan kecil yang dilandasi niat yang benar serta keikhlasan
telah mengantarkan seseorang ke dalam syurganya Rabbul ‘Alamin.
Pertama,
dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan “Pada suatu saat
ada seekor anjing berkeliling di sekitar sumur dalam keadaan hampir mati
karena kehausan. Tiba-tiba ada seorang wanita pelacur dari kalangan
Bani Israil yang melihatnya. Kemudian wanita tersebut melepas sepatunya
lalu mengambil air untuk anjing tersebut dengan sepatu itu, lalu
memberinya minum. Ia pun diampuni karena hal tersebut".
Dalam
riwayat Bukhari dan Muslim yang lain disebutkan “Ketika seorang
laki-laki berjalan di jalan, ia merasa sangat kehausan. Lalu ia mendapat
sebuah sumur dan turun ke dalam sumur itu dan minum darinya. Ia pun
keluar dari sumur. Ternyata ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya
menjilati tanah basah karena kehausan. Orang itu berkata "Anjing ini
telah merasakan kehausan seperti yang pernah aku rasakan". Lalu ia turun
ke dalam sumur tesebut dan memenuhi sepatunya dengan air kemudian
memegangnya dengan mulutnya hingga ia dapat naik ke atas dan memberi
minum anjing tersebut, maka Allah berterima kasih padanya dan mengampuni
dosanya. Para sahabat bertanya "Apakah ada pahala bagi kami dalam hewan
ternak kami?" Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
"Dalam setiap hati yang basah terdapat pahala"
Setelah
membaca kisah ini, sunguh membenarkan sabda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam "Surga itu lebih dekat kepada salah seorang dari
kalian daripada tali sandalnya" (HR Bukhari). Ini adalah suatu amalan
yang ringan, namun Allah berterima kasih pada orang yang melakukannya.
Mengampuni dosanya dan memasukkannya ke dalam syurga.
Ketika
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan kisah ini pada
para sahabat -mereka adalah orang paling lurus aqidahnya, paling benar
manhajnya, paling semangat dalam mendapatkan ilmu- bukan hanya untuk
mengetahuinya tapi dengan tujuan agar mereka mengetahui lalu
melaksanakannya. Mereka bertanya "Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam, Apakah ada pahala bagi kami dalam hewan ternak kami?" Maka
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda "Dalam setiap hati
yang basah terdapat pahala."
Karena
anjing merupakan hewan ternak, bagaimana orang yang memberi minum
padanya mendapatkan pahala yang besar ini? Mereka merasa heran terhadap
hal ini. Mereka pun bertanya pada Nabi lalu beliau mengatakan pada
setiap hati yang basah terdapat pahala. Hati yang basah membutuhkan air.
Karena jika tidak ada air, maka ia akan kering dan hewan tersebut akan
mati.
Dalam
riwayat lain disebutkan, kemungkinan merupakan kisah yang lain, bahwa
seorang wanita pelacur Bani Israil melihat seekor anjing berkeliling
sumur dalam keadaaan haus. Tapi ia tidak mampu untuk sampai ke air
karena ada di dalam sumur. Wanita itu melepas sepatu yang ia pakai dan
mengambilkan air buat anjing tersebut. Allah pun mengampuni dosanya.
Setiap hewan ternak yang engkau perlakukan dengan baik dengan memberikan
minum, makan, perlindungan, dari panas atau dingin, baik milik engkau
atau orang lain, maka akan mendapatkan pahala dari Allah. Demikianlah.
Padahal yang diberi minum adalah hewan. Maka, bagaimnakah dengan
manusia? Jika engkau bersikap baik pada manusia, maka tentu Insya Allah
lebih banyak lagi pahalanya.
Kisah
Kedua, dari Abu Hurairah meriwayatkan sabda Nabi "Aku telah melihat
seorang laki-laki yang berguling-guling di surga di atas sebuah pohon
yang ia tebang dari tengah jalan yang telah mengganggu kaum Muslimin." (HR
Muslim).
Dalam
sebuah kisah yang lain disebutkan "Seorang laki-laki melewati dahan
sebuah pohon di tengah jalan. Ia pun berkata "demi Allah, akan aku
jauhkan dahan pohon ini dari kaum muslimin, sehingga tidak mengganggu
mereka dan aku pun masuk dalam surga."
Dalam
riwayat Bukhari Muslim "Ketika seseorang berjalan di jalan. Lalu ia
mendapatkan dahan yang berduri di atas jalan. Kemudian ia
menyingkirkannya sehingga Allah berterima kasih padanya dan
memasukkannya ke dalam surga."
Sunguh,
dalam hadits tersebut terdapat dalil yang menunjukkan keutamaan
menghilangkan gangguan dari jalan. Bahwa hal itu merupakan faktor
penyebab masuknya ke dalam surga.
Dalam
hadits ini juga terdapat dalil yang menunjukkan bahwa orang yang
menyingkirkan gangguan dari kaum muslimin maka baginya pahala yang besar
dengan perkara yang dapat dirasakan. Lalu, bagaimana halnya dengan
perkara yang tidak nampak?
Sebagian
orangc-na’udzubillah- yang merupakan para pelaku kejahatan memiliki
pemikiran buruk yang menghalangi manusia dari agama Allah. Menyingkirkan
gangguan mereka yang memiliki pemikiran jahat, buruk dan kufur adalah
dengan membantahnya sehingga pemikiran mereka sirna.
Oleh
karena itu, selayaknya kita dapat menyingkirkan gangguan dari jalan.
Baik itu "jalan fisik" yaitu jalan yang dilalui oleh kaki maupun "jalan
maknawi" yaitu jalannnya hati. Pelaksanaan pembersihan gangguian itu
dari jalan ini dan semua jalan adalah diantara hal-hal yang akan
mendekatkan diri pada Allah dan menghilangkan gangguan dari hati, serta
beramal shalih adalah lebih besar pahalanya dan lebih mendesak daripada
menghilangkan gangguan dari jalan yang dilalui oleh kaki.
Karenanya,
marilah kita semangat memperbanyak amal dengan niat yang baik agar
dapat menyimpan modal di sisi Allah pada hari kiamat. Betapa banyak amal
yang kecil menjadi besar karena suatu niat. Sebaliknya berapa banyak
amalan yang besar jadi kecil karena kelalaian. Wallahua’lam.#
0 Response to "Kebaikan Kecil Yang Berbuah Surga"
Post a Comment