Alangkah bahagianya diriku. Saya
mendapatkan kiriman dari seorang sahabat nun jauh di sana.
Seorang sahabat yang sekarang sedang
sibuk menjadi Menteri Urusan Islam di negaranya.
Namun kesibukannya tidak
menjadikannya lupa kepada diriku yang jauh darinya di sini.
Tidak lupa untuk memberi nasihat
yang sangat luar biasa ini.
Saya pun meneruskan nasihatnya agar
diri yang lemah ini pun mendapatkan bagian dari kebaikan meneruskan nasihat
kebaikan.
Semoga bermanfaat.....
Selamat menyimak (Hidayat Nur Wahid)
عِبَادَةٌ غَالِيَةٌ عِنْدَ اللهِ،
قَلِيْلَةُ الْوُجُوْدِ بَيْنَ النَّاسِ ..
Ibadah yang sangat bernilai di sisi
Allah SWT, sayangnya, keberadaannya di tengah manusia sangat sedikit
(هِيَ صَفَاءُ الْقَلْبِ)
Yaitu: Hati yang Jernih
- قَالَ بَعْضُهُمْ: كُلَّمَا
مَرَرْتُ عَلَى بَيْتِ مُسْلِمٍ مَشِيْدٍ دَعَوْتُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ !؟
Sebagian mereka berkata, “Setiap
kali melewati rumah megah milik seorang Muslim, saya berdo’a semoga Allah SWT
memberkahinya.”
- وَقَالَ بَعْضُهُمْ: كُلَّمَا
رَأَيْتُ نِعْمَةً عَلَى مُسْلِمٍ (سَيَّارَةً، مَشْرُوْعًا، مَصْنَعًا، زَوْجَةً
صَالِحَةً، ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ...) قُلْتُ: اَللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مُعِيْنًا
لَهُ عَلَى طَاعَتِكَ وَبَارَكَ لَهُ فِيْهَا !
Sebagiannya lagi berkata, “Setiap
kali melihat satu kenikmatan pada seorang Muslim (mobil, proyek, pabrik, istri
shalihah, anak keturunan yang baik), saya berkata: ‘Ya Allah..Jadikanlah
kenikmatan itu penolong baginya untuk taat kepada-Mu dan berikanlah keberkahan kepadanya’”!
- وَقَالَ آخَرُ: كُلَّمَا رَأَيْتُ
مُسْلِمًا يَمْشِيْ مَعَ زَوْجَتِهِ، دَعَوْتُ اللهَ أَنْ يُؤَلِّفَ بَيْنَ
قَلْبَيْهِمَا عَلَى طَاعَتِهِ.
Ada juga yang berkata, “Setiap kali
melihat seorang Muslim berjalan bersama istrinya, saya berdo’a kepada Allah
semoga Allah SWT menyatukan hati keduanya dalam rangka taat kepada Allah SWT”.
وَقَالَ بَعْضُهُمْ: كُلَّمَا
مَرَرْتُ عَلَى عَاصِيْ، دَعَوْتُ لَهُ بِالْهِدَايَةِ.
Ada lagi yang berkata, “Setiap kali
bertemu pelaku maksiat, saya berdo’a semoga Allah SWT memberikan hidayah
kepadanya”.
وَآخَرُ يَقُوْلُ: أَنَا أَدْعُو
اللهَ أَنْ يَهْدِيَ قُلُوْبَ النَّاسِ أَجْمَعِيْنَ، فَتُعْتَقُ رِقَابُهُمْ،
وَتُحْرَمُ وُجُوْهُهُمْ عَلَى النَّارِ.
Yang satu ini berkata, “Saya selalu
berdo’a semoga Allah SWT memberikan hidayah kepada hati manusia seluruhnya,
lalu leher mereka terbebas dari belenggu dan wajah mereka terhindar dari
neraka”.
وَقَالَ آخَرُ: عِنْدَ نَوْمِيْ
أَقُوْلُ: يَا رَبِّ، مَنْ ظَلَمَنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ فَقَدْ عَفَوْتُ
عَنْهُ، فَاعْفُ عَنْهُ، فَأَنَا أَقَلُّ مِنْ أَنْ يُعَذَّبَ مُسْلِمٌ بِسَبَبِيْ
فِي النَّارِ ..
Yang ini lain lagi perkataannya:
“Setiap kali mau tidur, saya berkata: ‘Ya Allah Rabb-ku, siapa pun kaum
Muslimin yang men-zhalimi diriku, sesungguhnya aku telah memaafkannya. Oleh
karena itu, maafkanlah dia karena diriku terlalu hina untuk menjadi penyebab
seorang Muslim tersiksa di neraka gara-gara aku’”.
قُلُوْبٌ صَافِيَةٌ مَا أَحْوَجَنَا
إِلَى مِثْلِهَا !!
Semua itu adalah hati-hati yang
jernih. Alangkah perlunya kita kepada hati-hati semisal ini.
اَللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا مِنْهَا،
فَإِنَّ الْقُلُوْبَ الصَّافِيَةَ سَبَبٌ فِيْ دُخُوْلِنَا الْجَنَّةَ ..
Ya Allah. Jangan halangi kami untuk
memiliki hati seperti ini karena hati yang jernih adalah penyebab kami masuk
surga.
ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﺍﻟْﺒَﺼْﺮِﻱُّ
ﻳَﺪْﻋُﻮْ ﺫَﺍﺕَ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ وَيَقُوْلُ: ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ اﻋْﻒُ عَمَّنْ ﻇَﻠَﻤَﻨِﻲْ ..
ﻓَﺄَﻛْﺜَﺮَ ﻓِﻲْ ﺫَﻟِﻚَ!
Pada suatu malam, al-Hasan al-Bashri
berdo’a, “Ya Allah, berikanlah maaf kepada siapa saja yang men-zhalimi diriku”…
dan ia terus-menerus berdo’a demikian!
ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﺭَﺟُﻞٌ: ﻳَﺎ ﺃَﺑَﺎ
ﺳَﻌِﻴْﺪٍ ... ﻟَﻘَﺪْ ﺳَﻤِﻌْﺘُﻚَ اللَّيْلَةَ ﺗَﺪْﻋُﻮْ ﻟِﻤَﻦْ ﻇَﻠَﻤَﻚَ، ﺣَﺘَّﻰ
ﺗَﻤَﻨَّﻴْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃَﻛُﻮْﻥَ ﻓِﻴْﻤَﻦْ ﻇَﻠَﻤَﻚَ. فَمَا ﺩَﻋَﺎﻙَ ﺇِﻟَﻰ ﺫَﻟِﻚَ؟
Maka seorang lelaki berkata, “Wahai
Abu Sai’d... Sungguh, tadi malam aku telah mendengar engkau mendo’akan baik
orang yang men-zhalimimu, sehingga aku berangan-angan kalau saja aku termasuk
yang men-zhalimi dirimu. Apa sih yang membuat engkau berbuat demikian?
ﻗَﺎﻝَ: ﻗَﻮْﻟُﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ : {ﻓَﻤَﻦْ
ﻋَﻔَﺎ ﻭَﺃَﺻْﻠَﺢَ ﻓَﺄَﺟْﺮُﻩُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ} [الشورى: 40]
Al-Hasan menjawab: “Allah SWT
berfirman: "... Barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada yang
berbuat jahat kepadanya), maka pahalanya dari Allah’”. (Q.S. Asy-Syura: 40).
ﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻗُﻠُﻮْﺏٌ ﺃَﺻْﻠَﺤَﻬَﺎ
ﻭَﺭَﺑَّﺎﻫَﺎ الْمُرَبُّوْنَ وَالْمُرْشِدُوْنَ بِالْكِتَابِ وَالسُّنَّةِ،
فَهَنِيْئًا لَهَا الْجَنَّةَ.
Sungguh, itu semua adalah hati yang
menjadi shalih dan telah dibina oleh para murabbi dan para mursyid dengan
berlandaskan Al-Qur’an dan as-Sunnah. Maka.. selamat atas surga yang
didapatkannya.
لَا تَحْزَنْ عَلَى طِيْبَتِكَ؛
فَإِنْ لَمْ يُوْجَدْ فِي الْأَرْضِ مَنْ يُقَدِّرُهَا؛ فَفِي السَّمَاءِ مَنْ
يُبَارِكُهَا.
Janganlah engkau bersedih meratapi
kebaikanmu. Sebab jika di dunia ini tidak ada yang menghargainya, yakinlah
bahwa di langit ada yang memberkahinya.
حَيَاتُنَا كَالْوُرُوْدِ، فِيْهَا
مِنَ الْجَمَالِ مَا يُسْعِدُنَا، وَفِيْهَا مِنَ الشَّوْكِ مَا
يُؤْلِمُنَا.
Hidup kita ini bagai bunga mawar.
Padanya terdapat keindahan yang membuat kita berbahagia, namun padanya pula
terdapat duri yang menyakiti kita.
مَا كَانَ لَكَ سَيَأْتِيْكَ رَغْمَ
ضَعْفِكَ!! وَمَا لَيْسَ لَكَ لَنْ تَنَالَهُ بِقُوَّتِكَ!!
Apa saja yang telah (ditakdirkan)
menjadi milikmu akan datang kepadamu meskipun engkau begitu lemah!!
Dan apa saja yang telah
(ditakdirkan) bukan menjadi milikmu, engkau tidak akan mendapatkannya dengan
kekuatanmu!!
…
اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى نِعَمِهِ
وَفَضْلِهِ وَإِحْسَانِهِ..
Segala puji bagi Allah atas segala
limpahan nikmat, karunia dan kebaikan-Nya...
أَسْعَدَ اللهُ أَيَّامَكُمْ بِكُلِّ
خَيْرٍ وَبَرَكَةٍ
Semoga Allah SWT menjadikan
hari-harimu penuh kebahagian dengan segala kebaikan dan keberkahan. #
Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim Hingga Pelosok Desa
0 Response to "Agar Hidup Menjadi Tenang"
Post a Comment