Liburan sekolah, ini saat yang
paling ditunggu-tunggu bagi setiap anak. Tapi mengisi liburan sekolah dengan
kegiatan bermanfaat, belum tentu dirasakan oleh setiap anak. Akhir tahun 2015 ini,
terjadi Libur panjang bagi anak Indonesia mulai dari libur Maulid Nabi tanggal
24 Desember, disusul libur Natal 25 Desember, hingga tahun baru 2016.
Mengisi liburan panjang tersebut,
Yayasan Munashoroh Indonesia (YMI) Cabang Pemalang menggelar Khitanan Massal bagi
anak-anak dhuafa di desa Nyamplung Sari, Petarukan, Pemalang. Khitanan atau sunatan
massal ini diikuti 19 anak laki-laki yang aktif mengikuti TPA. Kegiatan ini dihiasi
dengan motivasi oleh Ust.Aston yang sekaligus memberikan ceramah Maulid Nabi
Muhammad SAW. Juga ada arak-arakan dengan mobil odong-odong bagi anak-anak yang
akan melaksanakan khitan.
Bagi kita yang Insya Allah
diberikan kecukupan rezeki, mengeluarkan biaya Rp.500.000 hingga Rp.1.000.000 untuk
mengkhitan anak, tentu bukan hal yang sulit, apalagi untuk membiayai ibadah
khitan yang tidak hanya bermanfaat untuk mendidik karakter (keberanian) dan
menyehatkan bagi anak, tapi juga akan menuai pahala yang besar di sisi Allah
SWT. Namun bagi mereka yang dhuafa, yang untuk makan sehari-hari saja tidak
cukup, yang tidur beralaskan tanah dan memiliki rumah menyerupai gubuk-gubuk
kayu yang akan roboh bila diterpa angin kencang, maka uang Rp.500.000 sebagai
biaya sunatan pasti akan terbilang besar dan menyulitkan.
Di titik inilah Yayasan
Munashoroh Indonesia (YMI) hadir untuk meringankan kesulitan itu dengan mengelar
khitanan massal yang gratis untuk anak-anak dhuafa di desa Nyamplung Sari.
Anak-anak yang di sunat tidak hanya di gratiskan dari seluruh biaya medis
(tindakan dokter, obat, dsb) namun juga memperoleh kain sarung, sajadah, susu
dan uang Rp.150.000. Alhamdulillah semua ini bisa didapatkan dari sumbangan
para donatur dan orang tua asuh YMI.
![]() |
Mendengar Curhat Seorang Ibu |
Dalam kesempatan ini pula, Ketua
Umum YMI Pusat Adhi Azfar hadir dan memberikan motivasi bagi anak-anak asuh.
Abi (sapaan untuk Adhi Azfar) juga mengunjungi beberapa rumah anak asuh dan
mendengarkan cerita seorang Ibu dari anak asuh. Kisah bagaimana kehidupan setelah
suaminya meninggal dunia, keseharian mereka saat ini serta bagaimana si ibu
berjuang untuk terus bertahan dalam guncangan hidup saat ini, harga barang yang
semakin mahal sampai kesulitan berdagang. Semuanya di dengar dengan begitu
seksama oleh Abi. “Insya Allah ini menjadi perhatian agar kedepan kita gulirkan
program-program yang lebih mengena untuk mengangkat kehidupan mereka, serta
terus melanjutkan program anak asuh,” ujar Abi.
“Jangan sampai kemiskinan terus
berlangsung turun temurun, orang tua yang miskin melahirkan anak-anak yang juga
miskin, maka program anak asuh kita gulirkan memutus rantai kemiskinan itu, kita
kembangkan terus ke pelosok-pelosok desa,” ungkap Abi.
![]() |
Salah Satu Anak Yang Putus Sekolah |
Saat kunjungan ke salah satu
rumah anak asuh, Abi dan pengurus YMI Pusat juga mendapati satu anak yang putus
sekolah. Anak laki-laki yang baru di sunat ini mengaku sudah 1 tahun ini tidak
sekolah, sang Ibu juga mengatakan Ain (nama anak tersebut) tidak sekolah
lantaran tak ada biaya. Ain harusnya kelas 4 SD sekarang, namun sejak kelas 3
SD tidak lagi sekolah, karena ada 6 saudaranya lagi yang juga harus makan dan
sekolah. Akhirnya harus ada 1 atau 2 anak yang terpaksa berhenti sekolah, dari
total 7 anak yang dimiliki si Ibu ini.
Melihat hal ini, YMI Pusat
langsung meminta pengurus YMI Cabang Pemalang untuk mendaftarkan kembali Ain ke
sekolahnya, biaya daftar ulang dan perlengkapan sekolah akan diberikan sesegera
mungkin dari YMI Pusat. Begitu Ain sembuh (setelah khitan) maka Ain harus
sekolah lagi. “Insya Allah kita di YMI Pusat masih dalam track dan target 100%
anak asuh YMI lulus SMU, dari desa manapun dia,” pungkas Abi.
Bersama YMI
Menyekolahkan Anak Yatim Hingga
Pelosok Desa
0 Response to "Lanjutkan Program Anak Asuh, Munashoroh Pemalang Gelar Khitanan Massal"
Post a Comment