Dilepas Mama dari Mesuji, Dimas dan Adik Tak Mau Seperti Angeline

DIMAS

Lampung (14/7). Kemiskinan dapat membuat seseorang bertindak tidak rasional. Inilah yang dilakukan oleh Mama Dimas, seorang janda miskin dari Mesuji (Lampung) yang terpaksa mengirim anak-anaknya untuk pergi sendiri menuju Lampung Timur dengan menggunakan bus umum. Dimas masih berusia 7 tahun, beserta sang adik yang berusia 4 tahun, direlakan sang Ibu untuk menjadi anak asuh di Panti yang dikelola Yayasan Munashoroh Indonesia (Program Anak Asuh) di Lampung Timur. Ironisnya, Dimas dan adiknya yang masih balita itu harus menempuh perjalanan sendiri menggunakan kendaraan umum selama 8 jam dari Mesuji hingga Lampung Timur.

“Tak ada pilihan lain, mungkin ini yang ada dibenak sang ibu, ketika kami semua yang ada dipanti terhenyak, kaget ketika Dimas dan adik tiba-tiba muncul di tempat kami,” ujar Ustad Abu Bakar, pengurus sekaligus guru mengaji di panti. Ketika tiba, Dimas dan adik hanya cengar-cengir saja sambil membawa secarik kertas pesan dari Mama, lalu berkata,”Dimas dan adik boleh tinggal disini Pak,” katanya.

Si ibu memang pernah berkunjung ke panti dan menyampaikan rencana untuk menitipkan anaknya dipanti tersebut. “Tapi cara yang ia lakukan membuat kami semua terkaget-kaget, karena Dimas dan adiknya yang masih sangat kecil dan belum mengerti apa-apa, dilepas begitu saja dalam perjalanan yang sangat jauh,” kata Abu Bakar.

Namun demikian Dimas dan adik tetap diterima dan menjadi anak asuh. Saat ini Dimas juga sudah sekolah di SD setempat di Desa Negeri Agung, Gunung Pelindung, Lampung Timur. Meski saat ini Dimas masih belum berprestasi di sekolah, bahkan masih belum punya keberanian untuk bicara (bila sakit atau menginginkan sesuatu), namun Dimas dan adik dalam keadaan sehat dan mau ikut belajar bersama anak-anak asuh lainnya. Bila kita ingat peristiwa Angeline yang merebak beberapa waktu belakangan ini, tentu kita semua tak mau peristiwa yang disebabkan kemiskinan itu berulang kembali. Insya Allah, Dimas dan adik berada di tempat yang tepat untuk hidup lebih layak, dan belajar menempuh pendidikan sebagaimana anak-anak pada umumnya. # 

Bersama YMI

Menyekolahkan Anak Yatim Hingga Pelosok Desa