Terdepan Dalam Memberdayakan Anak Hingga Pelosok Desa

Kisah Nyata

DAPATKAN CASH BACK 700 %
DENGAN INVESTASI BERUPA SEDEKAH

Kisah Nyata ini boleh jadi sering kita dengar, mungkin dengan alur cerita yang sedikit berbeda. Namun hikmahnya tetap perlu kita simak, agar senantiasa jadi tazkiroh (pengingat) bahwa sedekah yang kita salurkan tak akan pernah sia-sia belaka.

Cerita ini terjadi di tahun 1992. Dialami oleh seorang guru agama Islam SMA. Hidup sang guru agama ini bisa dibilang pas-pasan. Untuk makan harus dicukup-cukupkan agar dia bisa membayar biaya kuliah dan tempat kos. Maklum, orang tuanya di kampung adalah keluarga yang sederhana.

Karena tekad yang kuatlah ia berani meneruskan kuliah agar bisa jadi seorang sarjana. Modal utamanya hanya keyakinan bahwa Allah pasti akan menolongnya.

Suatu ketika ia kehabisan uang. Di saku celananya hanya tersisa uang untuk sekali makan dan naik kendaraan ke salah satu muridnya (Ia mengajar private untuk tambahan biaya hidupnya). Padahal hari itu adalah jadwal mengajar di salah satu anak pejabat dan biasanya tanggal itu adalah saat orang tuanya kasih “amplop” untuk jasa mengajarnya. Setibanya di rumah muridnya, ia hanya bertemu pembantu sang pejabat yang mengatakan bahwa semua keluarga sedang ke luar kota karena ada sesuatu urusan penting.

Sang Guru lemas, akhirnya ia pulang dengan jalan kaki, karena tak dapat gaji hari itu. Pasrah, karena jika ia naik kendaraan, berarti ia tidak makan nanti sore, karena uang yang ada di saku cuma cukup untuk sekali makan saja.

Saat berjalan pulang, ia bertemu dengan seorang nenek tua yang sedang kelaparan. Ia merasa kasihan. Dengan mengucap bismillah ia berikan uang terakhirnya untuk si nenek, dengan keyakinan, Allah pasti akan menolong bila suatu saat ia lapar, karena saat ini yang lebih membutuhkan makanan adalah si nenek tua itu.

            Hanya dalam hitungan detik, keyakinan sang guru langsung dibalas Allah. Baru beberapa langkah, ia menemukan uang di pinggir jalan. “Wah! ini cukup untuk biaya makan selama satu bulan”, gumamnya. Beberapa hari kemudian, ada kabar dari kawannya bahwa ia diminta segera ke rumah pejabat tempat ia mengajar untuk mengambil honor mengajar ngaji. 

             Lalu, Pak pejabat memberikan honornya 3 kali lipat, karena Pak Pejabat baru mendapatkan rejeki. Bukan hanya itu, pak pejabat itu juga memberi referensi untuk mengajar ngaji di tempat temannya yang lain. “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah:261)

0 Response to "Kisah Nyata"

Post a Comment